Letih… … merasa bersalah… gelisah… gak bisa tidur… sedih… perasaan yang berkecambuk… cemas…
Ah, saya bukan lagi ngomongin perasaan seindah cinta/perasaan sesedih putus cinta/perasan sehancur ketika mendapati KDRT, tapi ini adalah perasaan yang acap kali mampir mengusik hati ketika mengingat kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan hati.
Dilupakan? sudah… tapi tak bisa lupa tapi toh manusia pergi hanya meninggalkan kenangannya. Di ikhlaskan? sudah, walaupun sulit tapi tetap berusaha di ikhlaskan dan menjadikannya bagian dari proses kehidupan. Di maafkan? sudah, tapi toh kalimat maaf yang terucap tidak selancar perasaan hati yang siap menerimanya. Apakah perasaan yang saya alami ini trauma hingga sulit sekali diri ini menjadi tenang? hmmm…
Ciri-ciri trauma ?
. Merasakan pikiran – pikiran yang menakutkan tentang kejadian yang pernah dialami
. Berusaha menghindari segala sesuatu yang mengingatkan pada kejadian
. Panik dan Terkejut
. Curiga berlebih
. Sulit tidur
. Perasaan bersalah
. Cemas
. Suasana hati berubah-ubah dengan cepat
. Tangisan/kesedihan yang berulang-ulang
Ciiri-ciri trauma ?? Apakah benar begitu ?? hmmm Rupaya Benar Begitu..
Dan semua itu terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. hmmm
Dan semua itu terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. hmmm
Maka, bersujudlah aku diantara dua ruku malam, diantara hening malam kubisikkan perlahan kegundahan hati yang mengusik, lalu kupasrahkan semua padaNYA tanpa setitikpun keraguan. “Esok pagi aku pasti akan lebih baik” senyumku diantara lipatan kain putih dan sejadah usang.
Salma Kholida..
4.50.
22 Agustus 2016
Salma Kholida..
4.50.
22 Agustus 2016
Komentar