SEPI
Dinginnya malam membuatku tersadar, bahwa didunia ini tak ada yang
pantas aku miliki kecuali hanya Allah. Aku menangis disetiap malam, menyesali
segala kesalahan yang pernah aku lakukan tanpa memikirkan orang lain. Aku
bersimpuh dihadapan Robbku, bahwa didunia ini tak ada yang abadi sejakalipun itu
adalah kamu, kamu adalah satu nama yang selalu aku ukir indah didalam hatiku,
satu nama yang selalu aku semogakan, satu nama yang selalu aku rindukan. Kita
pernah bersama sebelum pada akhirnya kita harus berpisah. Keyakinan kita tak
sama, kita tahu bahwa kita tidak mungkin bersama seperti dulu saat kita lalui
masa sulit yang kita perjuangkan. Aku sadar cinta tak harus memiliki, aku sadar
cinta tak harus bersama. Kau bukan milikku, kau adalah milikNya, dan aku
hanyalah ciptaan yang Allah ijinkan untuk mencintaimu hingga saat ini
hingga kita tahu tujuan kita bukanlah bersama.
Aku menangis, aku bersedih saat ini yang aku butuhkan hanyalah
ketenangan atas apa yang telah kita lalui, saat ini yang aku butuhkan adalah
keikhlasan bahwa apa yang aku miliki pada akhirnya akan hilang. Hilang, kosong,
Sepi, saat ini inilah yang bisa aku lukiskan. Bolehkan aku merindukannya Tuhan
?? Bolehkan aku bertemu semenit saja ??. Aku merindukan dia, dia yang dulu
pernah hadir dalam hidupku, dia yang dulu pernah menjadi bagiaan terindah dalam
hidupku, dia yang dulu pernah menjadi satu harapan terindahku, saat sebelum aku
tahu bahwa keyakinan kita tak sama, karena aku tak ingin melanggar aturan
Tuhan, aku tak ingin Tuhan semakin marah dengan kita, bahwa keyakinan kita tak
sama.
Inilah saat dan waktu dimana kita tak lagi bersama, ku rasa cukup
sepi dalam hati tapi Robbku tak akan pernah akan membiarkan aku sendiri. Kita
tercipta bukan untuk bersama, tapi kita tecipta untuk saling mengenal dan
mengagumi bukan untuk saling memiliki. Aku rasa ini cukup adil untukku,
kehilangan menyadarkanku bahwa pada akhirnya semua akan pergi. Tak ada lagi
yang perlu kita sesali, cukup aku hanya bisa meminta kepadaNya yang terbaik
untukmu.
Sayang..
Maafkan aku yang pernah membuatmu
luka..
maafkan aku yang pernah membuatmu
bersedih..
maafkan aku yang pernah membuatmu
berharap..
keyakinan kita tak sama..
dan kau tau aturan Tuhanku ?
aku tak ingi melanggarnya, aku takut
kelak kita tak menemukan kebahagiaan..
maafkan aku yang mengabaikanmu..
maafkan..
Kita pernah bersama sebelum pada
akhirnya kita harus berpisah..
Cinta menguatkan kita untuk saling mengikhlaskan, melepaskan dan
meninggalkan. Cinta menguatkan kita untuk saling menjaga, memahami dan
mengerti. Jika kelak takdir membawa kita bersama, aku harap kita berada pada
keyakinan yang sama. Percayalah sejauh apapun jarak, sejauh apapun kita pergi
sejauh apapun kita menghindar, sejauh apapun kita melangkah, Jika takdir
menuliskan kita bersama pada akhirnya kita akan bersama, namun aku harap saat
takdir itu tiba, keyakinanmu telah berubah, agar kita dapat saling bersama
mengejar Ridho-Nya dan hingga kematian yang memisahkan kita, dan pada akhirnya
Surga tetap menjadikan tempat kita bersama. Tapi jika takdir kita memang
berbeda maka aku harap kita bisa saling menerima dan mengikhlaskan. Cukuplah
kita simpan harapan kita masing-masing, cukup aku tau bahwa kita saling
mengagumi.
Cinta yang paling
sempurna adalah cinta dan mencintai karenaNya, yang paling abadi adalah
cinta kepadaNya. Berdoalah, memintalah, Allah yang akan memberi dan DIA pula yang akan mengambil. Kita tak pantas untuk saling berharap, karena
berharap hanya kepadaNya. Ketika kau merasa sepi dan kosong ingatlah DIA bersama kita sayang, tak perlu kau takut, tak perlu kau khawatir, tak perlu kau
ragu dan tak perlu kau merasa sendiri. Allah selalu bersama kita, di dalam hati
kita, di dalam nadi dan jantung kita, mengalir dalam darah kita. Mencintaimu
adalah anugerah terindah yang Allah beri untukku. Mencintaimu adalah
kebahagiaan yang Allah beri untukku, dan mengenalmu adalah kesempatan terbaik
yang aku syukuri. Terimakasih kau pernah hadir dan memberi warna yang terindah
untukku, meski pada akhirnya keyakinan memisahkan kita, aku percaya Allah adil
dan tau yang terbaik untuk kita. Terimakasih untuk semua waktu yang telah
kau luangkan untukku, terimakasih ENGKAU mengijinkanku mengenalnya meski
aku tahu semuanya adalah ilusi.
Komentar